Ini 6 Perbedaan Besi, Baja dan Aluminium, Bahan Penting Untuk Bangunan

Besi, baja dan aluminium merupakan tiga jenis logam yang banyak dipilih sebagai bahan bangunan. Ketiganya dianggap memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk sebuah bangunan. Bagi sebagian orang, besi, baja dan aluminium dianggap mirip atau bahkan sama. Kenyataannya, ketiga jenis logam ini berbeda.

Besi, baja, dan aluminium adalah tiga logam yang berbeda dengan karakteristik dan penggunaan yang berbeda pula. Perbedaan di antara ketiganya mencakup sifat fisik, sifat mekanik, kekuatan, keberatan, kekuatan termal dan listrik, serta kegunaan dalam berbagai industri dan aplikasi konstruksi.

1. Sifat Fisika

Perbedaan ketiganya sudah berasal dari sifat fisika, atau aspek dari suatu objek. Besi merupakan logam yang berwarna abu-abu keperakan dan bersifat magnetik pada suhu kamar. Dalam keadaan murni, besi memiliki titik lebur yang tinggi, yaitu sekitar 1.535 derajat Celcius. Besi murni cenderung lebih lunak dan kurang kuat dibandingkan dengan baja.

Sedangkan baja terbuat dari kombinasi besi dengan karbon dan elemen lainnya, seperti nikel, kromium, mangan, fosfor, dan lain-lain. Baja memiliki titik lebur yang tinggi, serupa dengan besi murni. Baja memiliki kekuatan dan ketangguhan yang lebih tinggi daripada besi murni karena adanya penambahan karbon dan elemen lainnya.

Lalu, aluminium adalah logam yang berwarna keperakan dengan titik lebur yang lebih rendah daripada besi dan baja, yaitu sekitar 660,3 derajat Celcius (1.220,5 derajat Fahrenheit). Aluminium lebih ringan namun tetap memiliki ketangguhan yang baik.

2. Kekuatan

Selain dari sifat fisika, ketiganya juga memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Besi murni cenderung lebih kuat dan keras dibandingkan dengan aluminium, namun disisi sedikit lebih rapuh dan mudah patah. 

Lalu, baja memiliki kekuatan yang lebih baik daripada besi murni, sehingga lebih tahan terhadap tekanan dan benturan. Baja juga memiliki kekakuan yang baik, membuat baja menjadi pilihan yang ideal untuk konstruksi dan struktur bangunan.

Aluminium memiliki kekuatan yang lebih rendah daripada besi dan baja, namun lebih kuat dan tahan terhadap patah dan retak. Walaupun aluminium memiliki kekakuan yang lebih rendah daripada besi dan baja, namun merupakan bahan yang ringan dan kuat dalam berbagai aplikasi.

3. Kepadatan dan Berat

Besi memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium. Berat jenis besi adalah sekitar 7,8 gram per cm3. Sedangkan, baja memiliki kepadatan yang serupa dengan besi, karena mayoritas terbuat adalah besi. Berat jenis baja juga sekitar 7,8 cm3.

Untuk Aluminium memiliki kepadatan yang lebih rendah, sehingga berat jenisnya hanya sekitar 2,7 gram cm3. Ini membuat aluminium menjadi logam yang lebih ringan dibandingkan dengan besi dan baja, sekitar sepertiga dari berat jenis besi dan baja.

4. Ketahanan Terhadap Korosi

Korosi, atau mudahnya karat, merupakan musuh besar dari besi jika tidak dirawat. Besi mudah teroksidasi oleh oksigen dan air, menyebabkan pembentukan karat yang merusak. Oleh karena itu, besi membutuhkan perlindungan seperti pelapisan cat atau lapisan pelindung lainnya untuk mencegah korosi.

Lalu, baja terhadap korosi tergantung pada kandungan karbon dan elemen lainnya. Baja tahan karat, seperti stainless steel memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap korosi karena adanya kandungan kromium.

Untuk urusan korosi, aluminium masih lebih baik. Aluminium memiliki ketahanan alami terhadap korosi karena membentuk lapisan oksida yang melindungi permukaannya. Lapisan oksida ini membantu melindungi aluminium dari kerusakan akibat korosi dan membuatnya tahan lama dalam berbagai lingkungan.

5. Penggunaan

Besi digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi, termasuk dalam pembuatan baja, konstruksi bangunan, pembuatan mesin, peralatan rumah tangga, kendaraan, dan banyak lagi. Besi juga digunakan sebagai tulangan dalam beton untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan bangunan.

Sedangkan baja digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan konstruksi karena kekuatan dan ketangguhannya yang tinggi. Baja digunakan dalam struktur bangunan, jembatan, kendaraan, alat-alat mesin, dan berbagai produk konsumen lainnya yang memerlukan kekuatan dan ketahanan yang tinggi.

Lalu, aluminium banyak digunakan dalam industri otomotif, pesawat terbang, kapal, kemasan makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, dan berbagai aplikasi lain yang memerlukan bahan ringan, tahan karat, dan tahan korosi.

6. Daya Hantar Listrik 

Besi memiliki daya hantar listrik dan termal yang baik, tetapi tidak sebaik aluminium. Ini membuat aluminium menjadi pilihan yang lebih baik untuk aplikasi yang membutuhkan daya hantar listrik dan termal yang tinggi.

Baja memiliki daya hantar listrik dan termal yang lebih rendah daripada besi, tetapi masih lebih baik daripada banyak logam lainnya. Sebaliknya, aluminium memiliki daya hantar listrik dan termal yang sangat baik, sehingga sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan konduktivitas yang tinggi, seperti dalam kabel listrik.

Besi, baja, dan aluminium adalah tiga logam yang berbeda dengan karakteristik dan sifat yang unik. Besi dan baja adalah paduan besi dengan penambahan karbon dan elemen lainnya, yang memberikan mereka kekuatan dan ketangguhan yang tinggi. Aluminium, di sisi lain, adalah logam ringan dengan ketahanan terhadap korosi yang baik. 

Untuk Anda yang butuh supplier besi, Anda bisa mengandalkan Bukabangunan. Ada banyak produk besi dan kebutuhan bangunan lainnya yang bisa dibeli dengan harga murah serta harga yang bersahabat.